21 Jun 2013

Operasi Usus Buntu Ayah

 

Sakit Perut

21 Juni 2013 

Ayah masuk UGD RS Hermina Depok untuk operasi usus buntu. Pagi-pagi sekali, Ayah sudah mengeluh sakit keram perutnya kambuh lagi. Kram perut ini sudah beberapa kali datang dan pergi, dan selalu kadarnya semakin lama semakin intens.

Sebenarnya, saya sudah curiga ini bisa saja usus buntu karena posisinya sesuai dengan yang saya ketahui, bagian bawah kanan abdomen (perut). Tapi, Ayah selalu saja yakin bahwa itu hanyalah masuk angin biasa yang bisa sembuh dengan minuman tolak angin dan sejenisnya. Hanya saja, pagi itu sepertinya obat penghilang kram perut biasa pun tidak manjur. Ayah hampir tidak bisa berdiri dan mengerang kesakitan sambil memengangi perut bawahnya.

Saya segera (terpaksa) minta tolong papa untuk membawanya ke rumah sakit. Sebenarnya saya kasihan pada papa, karena baru saja kemarin pulang pergi jakarta bandung untuk melayat saudaranya yang meninggal. Tapi mau bagaimana lagi. Saya juga kalut karena di hari ini pun Aini harus mengambil rapot di sekolahnya.

Seharusnya, hari itu menjadi hari yang menyenangkan untuk kami sekeluarga. Kami sudah berencana untuk mengambil rapot Aini kemudian ke margonda untuk makan nasi cup hangat di seven eleven. Aini yang berinisiatif mengundang ayahnya untuk makan di sevel, ia semangat sekali kala bercerita pada ayahnya betapa asyiknya makan nasi cup hangat pagi-pagi di sana.

Ternyata, Allah menentukan lain. Ayah masuk UGD sesampainya di rumah sakit. Dan, setelah diperiksa oleh dokter umum dan dokter bedah digestivenya, Ayah divonis menderita appendix akut yang harus segera ditangani. Rupanya, beberapa kali kram perut yang Ayah alami sejak beberapa tahun yang lalu adalah gejala usus buntu namun selalu disalahartikan sebagai masuk angin, salah makan, usus tegang, dll. Kini, barulah kecurigaanku terbukti. Ayah memang menderita sakit usus buntu dan harus segera dioperasi.

Syukur Alhamdulillah, segala sesuatunya seperti sudah diatur sebaik-baiknya oleh Allah. Ayah sejak pagi belum makan dan minum, maka dokter memutuskan Ayah bisa segera dioperasi 6 jam kemudian.

Setelah menyiapkan segala sesuatunya, jam 2 Ayah masuk ke ruang operasi. Saya shalat dan berdoa pada Allah agar dilancarkan segala sesuatunya. Jam 3 lewat lima belas atau dua puluh menit sore hari, ayah keluar dari ruang operasi.

Dokter Lumentut yang mengoperasi Ayah keluar menemuiku dan berkata dengan wajah berseri-seri, menceritakan tentang operasi usus buntu yang sudah berhasil dengan baik. "Ibu... operasinya sudah selesai. Syukur bapak dioperasi hari ini, Bu, karena usus buntunya sudah bengkak sekali. Lihat kan yang bagian putih ini, sudah membengkak besar. Kalau terlambat dibawa ke sini besok, kemungkinan usus buntunya bisa pecah."

Alhamdulillah ya Allah... Sukur pada-Mu yang telah memberi kami petunjuk dan jalan kemudahan. Segala telah diatur begitu sempurna oleh Allah. Maha Suci Egkau Ya Allah... Kami mohon ampun atas dosa kami, kesalahan kami, maksiat kami kepada-Mu, kufur kami, jahil kami...

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com