14 Feb 2015

Traumatized Kid

Anak Trauma

Benar tidak sih, kalau seseorang yang di masa kecilnya pernah mengalami trauma di keluarga, ketika besar ia akan cenderung melihat segala sesuatu dari sisi yang buruknya? Contohnya saya, ketika berinteraksi dengan orang lain, selalu cenderung mengingat momen-momen saat bermasalah dengan orang tersebut. 

Saya sering tidak ingat momen-momen yang kami lalui dalam kebaikan, kesenangan, canda, tawa, kebahagiaan, dll. Yang lebih sering saya ingat adalah ketika saya marah dan merasa sangat membenci orang itu. Tapi saya tahu itu tidak baik, karena hanya akan membuat saya mengecap diri sendiri buruk. 

Padahal Allah sudah menciptakan saya dengan begitu banyak kebaikan. Pun dalam hubungan saya dengan orang lain. Mungkin ada saat-saat tertentu saya marah kepada seseorang, namun tidak selamanya. Ada saat ketika kami akur dan menyayangi satu sama lain. 

Semoga saja saya bisa terus mengingat-ingat momen yang baik dan membahagiakan tersebut. Agar saya selalu percaya bahwa saya tidak 100% jelek dan jahat. Bahwa saya pun memiliki kebaikan ditandai dari orang-orang yang percaya dan nyaman kepada saya. Sehingga saya bisa terus berjalan di jalan-Nya yang benar hingga akhir hayat. Aamiin.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com