![]() |
Anak-anak |
Ini bukan judul lagu grup musik Padi yang tenar di tahun 90an. Yang saya maksud dengan tak sama adalah manusia. Orang. Anak-anak. No man is created the same. Bahkan saudara kembar identik pun masih memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing.
Jadi, kenapa harus memaksakan diri untuk menyamakan semua orang? Semua anak tepatnya.
Seperti yang saya dan Aini lalui hari ini. Sesuai yang telah dijadwalkan berbulan-bulan sebelumnya, hari ini adalah jadwal study tour untuk seluruh anak kelas 3 di sekolah Aini. Mereka semua mengunjungi Pelita Desa, yaitu sebuah wahana rekreasi alam yang diperuntukan bagi anak dan dewasa. Di dalamnya anak-anak akan melakukan berbagak permainan outbound seperti flying fox, rakit, jembatan gantung di atas kolam, dll.
Aini hanya sanggup menyelesaikan 75 % dari semua rencana permainan. Setelah melewati sebuah jembatan gantung, ia minta berhenti. Capek katanya. Tapi saya tahu ia tidak betah dengan baju basah, kotor, dan lengket bekas permainan sebelumnya.
Ya sudah, saya tidak memaksanya menyelesaikan semuanya. Akhirnya Aini minta ijin untuk lebih dulu mandi dan bersih-bersih. Ya sudah, kupikir, semua anak tidaklah sama. Anak-anak lain mungkin masih bersemangat tapi Aini tidak. Mukanya sudah pucat dan semangatnya yang sebelumnya ada hilang sama sekali.
It's time.
Dan lihat, kini ia asyik menemani temannya yang sudah lebih dulu ijin karena mimisan akibat kecapean. Badannya sudah bersih. Pakaiannya kering dan baru. Ya, Aini memang beda tapi bukan dalam arti yang jelek.
0 komentar:
Posting Komentar