21 Apr 2015

Wajan Royal Wok Maspion

Wajan Masak
Memasak untuk keluarga adalah kegiatan lain saya di rumah, meskipun saya tidak melakukannya setiap hari. Biasanya, saya memasak hanya bila kondisi hati sedang mood dan tubuh sedang fit. Bila tidak, saya membeli makanan jadi baik dari rumah makan di sekitar rumah atau menitip ayah ketika pulang kantor.

Sejak awal menikah, saya setia menggunakan wajan Teflon. Bukan apa-apa, saya tipe yang ingin praktis dalam memasak dan wajan besi yang sering membuat masakan menempel bukanlah pilihan saya. Meskipun saya sadar, wajan berbahan dasar Teflon memiliki kekurangan utama yaitu lapisannya akan tergerus seiring waktu dan memiliki resiko bagi kesehatan bila ikut larut dalam masakan.

Karenanya, hampir setiap tahun saya terpaksa mengganti wajan Teflon saya karena lapisannya tergerus setelah sekian waktu penggunaan. Yang paling senang tentunya adalah tukang sampah dan pembantu di rumah; mereka dengan senang hati menampung perabotan tidak terpakai di rumah.

Hingga suatu hari saat saya menghadiri arisan RT, saya mendapati dua orang sales PT Maspion yang baru saja melakukan demonstrasi masak dengan wajan Royal Wok. Mereka memasak ikan asin dan pisang goreng secara bersamaan di dalam sebuah wajan berisi minyak goreng. Hasilnya, pisang goreng terasa garing renyah tanpa rasa ikan asin sedikit pun.

Saya sangat tertarik memiliki wajan berwarna hitam mengilat tersebut. Sebenarnya, saya sudah lama melihat wajan tersebut dipakai di rumah ibu saya, namun saya tidak bisa menemukannya di toko atau mall mana pun. Ternyata wajan Royal Wok Maspion memang tidak dijual di toko melainkan hanya melalui penjualan langsung.

Karena membeli melalui demonstrasi masak di arisan, kami (para ibu) mendapatkan diskon yang cukup lumayan. Saya memutuskan untuk membeli dua wajan dengan ukuran yang berbeda, yaitu 35 dan 40 cm.

Dalam aturan penggunaannya, disebutkan bahwa wajan ini bukan wajan anti lengket namun lebih ke wajan kesehatan. Hal itu karena bahan dasarnya bukan Teflon tapi enamel, bahan yang juga digunakan oleh dokter gigi ketika menambal lubang gigi. Wajan ini tahan panas dan tahan gores, dan kalau pun tergores dan masuk ke dalam masakan lebih aman bagi tubuh manusia. Hopefully sih… benar atau tidaknya saya tidak tahu pasti, tapi memang rasanya lebih beresiko menggunakan wajan Teflon yang lapisannya kalau tergerus berbentuk seperti padatan plastik yang tidak mudah hancur.

Disebutkan juga bahwa untuk pemakaian pertama kali wajib diolesi minyak goreng dan ditunggu selama beberapa jam. Kemungkinan untuk melicinkan permukaannya sehingga tidak terlalu lengket saat pertama kali dipakai.

Sejauh ini wajan ini sudah saya gunakan untuk memasak aneka makanan. Saya paling suka menggunakannya untuk memasak lauk-pauk seperti ikan dan ayam.

Kalau biasanya saya menggoreng dengan wajan Teflon hasilnya adalah ikan dan ayam yang gosong di luar tapi basah (belum matang) di dalam, maka dengan wajan ini hasilnya adalah garing dan matang di luar dan di dalam. Bagi saya hal ini penting, karena saya tidak ingin menyajikan lauk yang belum matang kepada keluarga saya (terutama Aini).

Hanya saja diperlukan sedikit trik untuk menggoreng; minyak yang akan digunakan harus benar-benar panas sebelum masakan dimasukkan. Bila tidak, maka masakan bisa lengket di wajan. Namun tidak perlu takut gosong karena setelah masakan dimasukkan ke dalam minyak panas, api bisa segera dikecilkan namun panas di dalam wajan akan tetap stabil.

Ternyata memang benar apa yang dikatakan sang sales, wajan royal wok Maspion ini memberikan panas yang merata hingga mematangkan masakan di luar dan dalam. Seperti saat saya menggunakannya untuk memasak ikan lele, kulit lele terasa garing dan bagian dalamnya pun matang. Begitu pun ketika saya menggunakannya untuk memasak ayam goreng, kerupuk, tahu, telor, dan banyak lagi. Semuanya matang dengan baik dan sedap dimakan.

Beberapa kali memang wajan ini menjadi lengket karena saya gunakan untuk memasak makanan berbumbu. Namun, cara membersihkannya mudah saja. Saya hanya tinggal memasak air di dalamnya hingga mendidih dan pelan-pelan membersihkan sisa makanan yang menempel di dalamnya. Menurut aturan penggunaannya, wajan ini bisa dibersihkan dengan spatula atau spon besi, tapi selama ini saya belum merasa perlu menggunakannya.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com