![]() |
Debu |
Ketika mengelap meja makan pagi ini, saya tertegun melihat permukaan meja makan yang sudah ditutupi debu. Baru kemarin pagi saya membersihkan meja makan ini, tapi hanya dalam waktu 24 jam debu sudah hinggap dan mengotorinya lagi.
Debu di rumah tusuk sate milik saya ini memang jadi persoalan yang lumayan bikin dongkol. Bukan apa-apa, upaya bersih-bersih rumah yang menyita tenaga seperti tidak berarti ketika debu tanpa henti menyelonong masuk.
Malah, ART di rumah mengatakan bahwa debu di rumah saya sangat banyak, melebihi rumah kontrakannya yang sederhana. Padahal, rumah ini baru satu tahun yang lalu direnovasi. Tapi, kemungkinan kami melakukan kesalahan ketika merenovasi. Kami membuat bagian depan dan belakang rumah terbuka, padahal justru pada rumah tusuk sate angin mengalir deras pada bagian-bagian tersebut.
Akibatnya, rumah kami ini bagaikan penampung debu yang dibawa oleh angin (dan hujan). ART saya pun mengakui bahwa setelah direnovasi, rumah saya ini justru semakin banyak debunya. Sepertinya, tugas kami merenovasi rumah belum selesai. Kami harus memikirkan cara bagaimana agar dapat menutup bagian yang terbuka agar tidak banyak debu yang masuk.
0 komentar:
Posting Komentar