25 Mei 2015

Fenomena Anak dan Susu

 

Bayi Menyusu

“Anak saya juga umurnya satu setengah tahun, tapi kurus banget nih… maunya cuma minum susu. Kalau minum susu bisa habis 12 botol sehari….” 

“Kalau anak saya udah dua setengah tahun, tapi nggak doyan makan. Doyannya minum susu. Kalau makan maunya bubur, tapi susunya kuat banget.” 

“Udah setahun delapan bulan. Makannya masih bubur sih, tapi minum susunya kuat banget. Kalau malam bisa habis enam botol.” 

Dan banyak lagi ungkapan-ungkapan yang saya dengar dari satu Ibu ke Ibu yang lainnya ketika mereka bertemu. Ya, mereka saling membandingkan anak-anak mereka satu sama lain. Ada yang sama2 satu tahun setengah tapi tampilan fisiknya beda jauh; yang satu cukup berisi dan lincah, sementara yang lainnya kurus, bermata cekung, dan tampak kuyu… meskipun ‘kuat’ minum susu, kata ibunya. 

Ada pula anak yang gemuk karena banyak minum susu, meskipun makannya masih bubur (mungkin susunya kelas ‘berat’ kali ya), sementara anak lain yang lebih muda usianya sudah giat makan makanan keras dengan gigi-gigi kecilnya yang banyak. Oya, anak yang kedua itu minum susunya tidak sebanyak anak yang pertama. 

Macam2 alasan para orangtua memberikan susu kepada anak-anaknya yang masih balita. Tapi, sebagian besar dari mereka beranggapan bahwa susu adalah alternatif pengganti makanan harian. Ibaratnya, tidak apa-apa malas makan atau susah makan, yang penting banyak minum susu. 

Padahal, kesaktian susu hanya berlangsung sejak bayi baru lahir hingga kurang lebih 6 bulan. Hal ini disebabkan pencernaan bayi yang baru lahir hanya mampu mengolah susu sebagai sumber kebutuhan gizinya. 

Setelah 6 bulan, pencernaan bayi sudah mulai mampu mengolah bahan makanan lain selain susu untuk melengkapi kebutuhan gizinya yang lain. Sayangnya, banyak orangtua yang justru memiliki pemahaman tentang pemberian susu yang ‘terbalik’. 

Di usia anak lebih dari 6 bulan, orangtua dengan gencarnya memberikan susu kepada anak-anaknya, dan kurang memperhatikan asupan gizi dari makanan lain seperti daging, ikan, telor, tahu tempe, sayur, buah, dll. Padahal, di usia ini anak sudah tidak terlalu tergantung kepada susu seperti saat mereka berusia kurang dari 6 bulan. 

Seperti ini pendamping ASI (susu formula) seharusnya anak makan secara bertahap: bubur susu –> bubur saring –> nasi tim –> nasi padat. Bila hal ini tidak dilakukan, di usia seharusnya anak sudah mendapatkan manfaat dari makanan padat, ia masih tergantung pada makanan yang cair.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com