6 Mei 2015

Keahlian Yang Berbeda Milik Setiap Orang

Tangan Yang Bekerja

Keahlian yang berbeda milik setiap orang adalah berkah dan hadiah dari Allah. Sebagaimana tidak ada dua orang manusia yang sama persis; tidak ada pula dua orang yang memiliki keahlian yang sama.

Doktrin Kalau Orang Lain Bisa...

Sejak kecil, saya selalu didoktrin 'Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak?' oleh ayah saya. Saya tahu, ayah saya berusaha untuk membesarkan hati anak-anaknya, agar bila menemukan kesulitan tidak mudah menyerah dan tetap berpikir positif. Namun kini, saya baru menyadari ada hal yang kurang lengkap dari pemahaman tersebut.

Dulu, doktrin setiap orang bisa memiliki keahlian yang sama membuat saya selalu berpikir bahwa saya bisa seperti orang lain bila saya sungguh-sungguh. Dari asalnya tidak ahli menjadi ahli, selama mencoba terus dan tidak menyerah. Maka, hidup saya penuh dengan trial and error yang tidak ada hentinya. Saya mencoba menjadi seorang ahli di bidang fisika, elektronika, mekanika, bahasa Jepang, menggambar, internet marketing, aksesoris manik-manik, buku novel remaja, buku cerita anak, menjahit, dan banyak lagi.

Alhasil, saya memiliki aneka pengetahuan dalam hal-hal yang saya sebutkan tadi, tapi tidak pernah benar-benar menjadi ahli dalam salah satupun. Saya tidak menjadi ahli fisika, ahli Bahasa Inggris, crafter serius, penulis terkenal, dan lain-lain. Satu-satunya bidang yang saya merasa cukup ahli adalah menjadi seorang istri dan ibu, meski tetap banyak kekurangan di sana-sini.

Keahlian Yang Berbeda-beda

Ketika dewasa kini, saya baru menyadari hal tersebut dan dapat melihat korelasi antara doktrin yang selalu ditanamkan ayah saya tersebut sejak kecil. Ayah saya, yang pada awalnya berusaha untuk mendorong dan memberi semangat anak-anaknya, lupa menyampaikan satu hal: tidak salah berusaha untuk mencoba apa yang orang lain lakukan, namun harus tetap diingat bahwa setiap orang memiliki keahlian yang berbeda-beda.

Dan bahwa keahlian yang dimiliki seseorang tidak lebih baik daripada orang lain. Seorang akuntan tidak lebih rendah daripada seorang ahli teknik. Seorang budayawan tidak lebih rendah daripada seorang pegawai. Bahkan, seorang penjahit tidak lebih rendah daripada seorang guru. Semua orang, dalam kemampuannya yang terbaik, adalah ahli di bidangnya masing-masing.

Good at Everything, Expert at Nothing

Cukup baik dalam semuanya, tapi bukan ahli dalam apapun.

Kini, saya sering menyesali waktu yang sudah berlalu dalam uji coba trial and error di masa muda saya, yang tidak membawa saya ke mana-mana. Apa yang saya pelajari saat kuliah di Hubungan Internasional dan Teknik Fisika dulu, tidak berbekas kecuali lintasan-lintasan pengetahuan saja. Perjuangan menulis buku-buku novel remaja dan anak pun tidak menjadikan saya seorang penulis yang dikenal publik. Saya hanya tahu sedikit tentang ini dan itu, dan tidak benar-benar ahli tentang apa yang saya ketahui.

Ketika saya mendengar istilah 'good at everything expert at nothing', saya bisa cepat menghubungkannya dengan diri saya. Sangat menyedihkan untuk diakui, tapi seperti itulah saya.

Namun, saya tidak mau menyerah begitu saja. Hidup tidak boleh berhenti pada menyadari akan suatu kesalahan dan menyesalinya.

Kini setelah saya memiliki keluarga sendiri, saya berusaha untuk benar-benar hidup dengan mandiri dan membangun visi saya sendiri.

Saya berusaha untuk menerima diri saya sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan saya. Saya tidak lagi berusaha untuk mendorong batas kekurangan saya, namun saya lebih berfokus pada kelebihan saya. Saya berusaha untuk menaruh di belakang hal-hal baru yang ‘terlalu sulit dan mengonsumsi waktu’ dan lebih mengerjakan hal yang bisa saya lakukan dengan baik.

I will no longer push myself beyond the limit, but try to excel what's inside the limitation.

Memang sudah agak terlambat saya menyadari hal ini, namun saya berprinsip selama saya masih bernafas berarti Allah masih member saya kesempatan. Kini, adalah waktu yang terbaik untuk saya berubah. Saya ingin menjadi seseorang yang ahli dalam suatu hal dan memanfaatkan keahlian saya untuk diri saya pribadi, keluarga, dan orang banyak.

Mengenai apa-apa yang sudah saya ketahui sebelumnya, saya berjanji untuk mendokumentasikannya dalam blog saya. Saya ingin ilmu saya yang ‘sedikit-sedikit’ tetap bermanfaat dan membawa kebaikan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com