21 Mei 2015

Otot Telapak Kaki Robek Karena Jalan Pagi

 

Nyeri Kaki

Hari minggu yang lalu, saya, Ayah, dan Aini berolahraga jalan pagi. Kami mulai berjalan dari komplek kami menuju ke komplek seberang, lalu menaiki tanjakan dan melewati daerah perkampungan sebelum tiba di komplek Timah, Kelapa Dua. 

Di komplek Timah, kami lanjutkan olahraga dengan lari-lari kecil mengitari lapangan yang cukup luas. Menjelang pulang, Aini mengeluh lelah dan tidak mau lagi berjalan kaki. Akhirnya, saya dan Aini naik ojek ke sebuah warung bubur ayam. Sementara itu, ayah masih 'keukeuh' melanjutkan jalan kaki menuju tempat sarapan kami. Ia berkata kakinya masih cukup kuat meskipun telah berlari memutari lapangan beberapa kali. 

Keesokan harinya, Ayah baru merasakan ada keanehan di kaki kirinya. Menurutnya, bila ia berdiri bagian telapak dan pinggir kakinya terasa sakit, namun tidak terasa apa-apa bila digerakkan sambil duduk atau berselonjor. Karena terus merasa sakit, terlebih saat berjalan, akhirnya Ayah pergi konsultasi ke dokter di klinik Nurul Fikri. 

Menurut dokter, yang terjadi padanya adalah otot telapak kaki robek. Hal itu kemungkinan disebabkan karena Ayah berjalan kaki jarak jauh dengan hanya mengenakan sandal dan sempat bertelanjang kaki saat berlari-lari di lapangan. 

Kulit telapak kaki Ayah memang sensitif; otot kakinya mudah robek karena ia terus saja berlari-lari tanpa alas kaki. Pantas saja gejalanya tidak sama seperti orang keseleo karena kakinya masih bisa bergerak bebas namun sakit bila diberi beban. Akhirnya, dokter meresepkan obat penghilang nyeri dan krim gosok untuk menyembuhkan cedera otot. 

Tidak lupa juga surat ijin dokter untuk tidak masuk kantor, karena penyembuhan otot telapak kaki robek bisa memakan waktu 3 - 4 hari. Ayah harus sembuh benar sebelum pergi ke kantor menggunakan kereta yang membuatnya harus berdiri lama 

Dari apa yang dialami Ayah, ada beberapa pelajaran berharga bagi kami sekeluarga. 

  1. Pertama, boleh saja semangat olahraga untuk mendapatkan badan sehat namun harus selalu memperhatikan aturan-aturannya yang benar. 
  2. Kedua, hindari olahraga jalan kaki dengan sandal jepit, karena bentuk sandal mengharuskan otot telapak kaki bekerja lebih keras untuk menjaga sandal tetap pada tempatnya saat berjalan. Hal ini menyebabkan otot telapak kaki tegang dan mudah terluka. 
  3. Terakhir, sesuaikan olahraga dengan kondisi tubuh sendiri. Bila memang anda memiliki kulit yang sensitif terhadap tekanan, lebih baik berolahraga dengan menggunakan alas (penutup) kulit; misalnya sepatu untuk berlari. 

Syukurlah, setelah tiga hari, otot kaki Ayah membaik dan ia sudah bisa berjalan ke sana-kemari tanpa kesakitan. Sehat itu benar-benar nikmat yang luar biasa.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com