9 Jun 2015

Kenapa Seorang Narsisis Ingin Memiliki Anak?

Sombong

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguang kepribadian di mana seseorang terlalu mengutamakan kepentingan dan kepuasan pribadinya serta tidak mampu menyadari efek merugikan yang mereka sebabkan pada diri mereka atau orang lain. Termasuk dalam gangguan kepribadian klaster B dalam dunia psikologi. 

Kalau seorang narsisis (penderita narsisistik) begitu mengutamakan diri mereka sendiri, orang mungkin bertanya-tanya mengapa mereka ingin berkeluarga dan memiliki anak? Padahal, memiliki anak melahirkan konsekuensi keharusan untuk mengasuh dan memberikan kasih sayang. Apakah seorang narsis ingin memiliki anak untuk mereka cintai? 

Seorang narsisis ingin memiliki anak bukan karena mereka ingin mencintai dan menyayanginya, karena mereka tidak bisa melakukan itu. Mereka terlalu terfokus pada diri mereka sendiri sehingga mereka tidak sanggup mencintai orang lain sekalipun itu darang daging mereka sendiri. Seorang narsisis ingin memiliki anak karena dengan memiliki anak, mereka akan memiliki sebuah hubungan yang alami dan otomatis yang mereka kuasai, di mana mereka bisa menuliskan aturan-aturan tanpa perlu koreksi dan keseimbangan. 

Artinya, bila seorang narsisis memiliki anak, tujuan mereka adalah untuk memiliki 'manusia-manusia kecil' yang dapat mereka atur sesuka hati mereka, yang akan menurut dan tidak akan memprotes kesalahan mereka. 

Di masa kecilnya, biasanya anak-anak dari seorang narsisis akan menderita secara lahir dan batin karena mereka selalu berupaya sekuat tenaga untuk menyenangkan orangtua mereka meskipun selalu gagal. Sedangkan ketika mereka dewasa, mereka akan selalu merasa tidak nyaman bila harus berhubungan baik dengan orang lain. Hal ini disebabkan mereka tidak terbiasa menerima perlakuan dan penerimaan baik dari orang lain. 

Sejak kecil hingga dewasa, mereka terbiasa untuk menerima kritik dari orangtua mereka atas setiap hal yang mereka lakukan. Sehingga, ketika ada orang yang ingin berhubungan baik dan tulus dengan mereka, mereka sulit menyesuaikan diri akan hal itu. Barulah ketika sang anak dewasa dan dapat memutus hubungan yang mendominasi dari orangtua yang narsis, anak tersebut dapat benar-benar berhubungan baik dengan orang lain. Mereka bisa bertetangga, berteman, bahkan menikah dan memiliki anak dengan nilai-nilai yang mereka yakini sendiri. 

Bila Anda juga merasa seperti apa yang saya rasakan di masa kecil, ketahuilah bahwa Anda memiliki orangtua dengan kepribadian narsisistik. Tidak usah sedih karena kekurangan yang selalu ditunjukkan orangtua Anda bukanlah karena Anda sendiri melainkan karena mereka tidak mampu mencintai Anda apa adanya. Hiduplah dengan bahagia dengan diri Anda sendiri dan syukurilah apa yang telah Tuhan berikan pada Anda. Kelak bila Anda telah mampu hidup mandiri, Anda akan memahami bahwa hal-hal buruk yang orangtua Anda katakan tentang diri Anda di masa kecil tidaklah sepenuhnya benar.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com