Muslimah Doyan Travel

Muslimah

Beberapa tahun terakhir ini, muslimah travel sendiri atau ramai-ramai seakan menjadi trend. Baik itu pergi ke dalam atau luar negeri, para muslimah mengujungi berbagai tempat wisata mulai dari wisata alam hingga wisata sejarah. Ditunjang dengan koneksi internet yang semakin baik dan kamera yang semakin murah, kegiatan travel ini seakan menjadi 'keharusan' bagi siapapun yang memiliki uang lebih dan waktu luang. 

Tapi, saya jadi berpikir lagi, mengapa harus hal ini menjadi sebuah trend? Ok lah, menapaki muka bumi ini memang baik. Ada perintah Allah agar manusia bertebaran di muka bumi ini untuk mencari rejeki, dan mempelajari sejarah kemanusiaan agar memperoleh hikmah bagi dirinya. Namun, bukankah perintah ini harus sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam hadistnya sebagai berikut: “Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1183, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 273, dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36).

Hadist ini menegaskan bahwa bila seorang perempuan berada di luar rumah, maka ia sangat rentan akan godaan syaitan. Baik dirinya yang akan tergoda atau menjadi sumber godaan itu sendiri. Bisa saja saat berada di tempat yang jauh ia tergoda akan lawan jenis yang membahayakan dirinya. Atau mungkin tergoda dengan makanan dan minuman yang tidak halal. Atau bisa jadi tergoda membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Belum lagi dengan resiko keamanan yang Lalu, masih tepatkah muslimah doyan travel seorang diri atau ramai-ramai? Menurut saya, akan lebih baik bila seorang muslimah travel ditemani oleh mahramnya. Mahramnya di sini bisa jadi suami, saudara laki-laki, atau ayahnya. Bagaimana bila ramai-ramai dengan teman muslimah juga? Lah, balik lagi kan, bukankah hadistnya mengatakan bahwa wanita itu aurat, satu atau lebih pun sama saja. Yah, ini sih menurut saya saja ya... sangat mungkin pendapat ini salah, tapi untuk sementara waktu hal ini yang saya yakini.