19 Okt 2016

Pasang Crown Gigi Geraham di Klinik Gigiku

Gigi

Ceritanya, suatu hari setelah makan siang, saya membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Benang gigi yang saya gunakan bentuknya sudah lebih modern; tidak lagi hanya seutas benang yang dipegang kuat-kuat dan digerakkan di sela-sela gigi, tapi yang sudah berbentuk tangkai plastik dengan benangnya.

Saat asyik membersihkan sela-sela gigi itulah, tiba-tiba saja crown gigi geraham kiri saya tiba-tiba copot. Saya kaget tapi sudah menduga bahwa suatu saat crown ini akan copot, karena seperti itu yang diinformasikan dokter Esti saat memasangnya beberapa tahun yang lalu. Karena tidak mengerti, crown gigi yang copot itu pun saya buang ke tempat sampah.

Ternyata, saat di klinik, dokter Esti memberitahu bahwa crown gigi yang sudah copot masih tetap bisa digunakan. Hanya tinggal ditempel saja menggunakan perekat khusus gigi, asalkan bentuknya masih utuh. Saya jadi menyesal saat tahu akan hal itu; crown gigi yang copot memang masih utuh bentuknya, hanya saja sudah terkikis di sana-sini karena dimakan waktu.

Saat dokter memeriksa rekaman medis saya, diketahui bahwa crown itu sudah terpasang hampir 6 tahun lamanya! Wah, ternyata sudah lama sekali, melebihi usia rata-rata terpasangnya di gigi seseorang yaitu 3 - 4 tahun. Dalam hati, saya jadi berpikir sendiri; apakah selama ini saya jarang makan makanan yang keras ya, sehingga masih bisa bertahan?? Jangan-jangan iya. Mungkin saya kebanyakan makan karbohidrat... makanya tubuh membulat seperti ini. ;_;

Akhirnya, disepakatilah bahwa dokter akan memasang crown gigi baru. Hanya saja, sebelum ke sana, saya harus menjalani serangkaian perawatan akar gigi karena crown yang lama tampaknya sudah bocor sehingga kotoran mulai mengisi akar gigi lagi (pantas saja beberapa waktu sebelumnya saya sempat mengalami pendarahan di area gigi tersebut, bisa jadi dikarenakan infeksi yang diakibatkan kuman masuk ke akar gigi).

Pilihan crown gigi yang baru ada dua; menggunakan bahan yang sama dengan sebelumnya atau menggunakan porselen yang lebih kuat dan awet. Harga crown gigi dengan bahan pertama satu juta rupiah sedangkan yang berbahan porselen satu setengah juta rupiah, dengan daya tahan 2x lipat. Saya konsultasikan ke Ayah tentang hal ini dan ia menyuruh saya memasang yang berbahan porselen saja.

Ok deh... sip. Jadilah saya menjalani perawatan gigi setiap hari kamis selama 4 mingguan untuk dibersihkan saluran akarnya, ditutup dengan rapat, dan dipasang crown gigi yang baru.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com