27 Okt 2016

Saya Lupa Memakai Pengempuk Daging!

Daging Marinasi

Memasak daging sering memberikan saya pengalaman traumatis daripada menyenangkan, karena daging yang tidak kunjung empuk meski telah direbus berjam-jam lamanya. Seperti kemarin. Walaupun saya sudah menggunakan panci andalan saya, panci Presto, tetap saja saya tidak berhasil menaklukan daging seberat lima ratus gram dan menjadikannya empuk. Meski sudah dipresto hampir tiga jam lamanya!

Di penghujung hari, saya benar-benar sudah kehilangan mood. Lelah dan jenuh membuat saya hanya ingin bersantai tidur-tiduran sambil membaca berita di Smartphone. Lagi-lagi pengalaman memasak daging yang traumatis. Padahal saya hanya ingin memasak sop daging yang sederhana saja. Bukan daging semur dengan aneka bumbu atau daging tumis yang masih harus melalui proses memasak lainnya setelah direbus.

Saya hanya ingin memasak sop daging.

Ketika Ayah pulang, ia mengingatkan apakah saya sudah menggunakan pengempuk daging seperti dulu biasa saya lakukan. Oh ya! Pengempuk daging! Mau menangis tapi sia-sia saja rasanya.

Itu dia jawabannya... pengempuk daging!

Bubuk sakti yang terbuat dari enzim pepaya, yang mampu membuat daging lunak dengan cepat. Dulu, biasanya saya membeli bubuk pengempuk daging di supermarket Food Hall. Namun, sempat juga saya melihat bubuk sejenis dengan merk berbeda di supermarket lain.

Saya mengecek di dapur dan mendapati bahwa bubuk pengempuk yang biasanya saya pakai sudah kadaluwarsa. Wah... berarti saya memang amat sangat jarang memasak daging sapi selama ini, karena saya sampai lupa masih mempunyai bubuk itu.

Baiklah, saya akui salah. Karena terburu-buru memasak daging tanpa menyiapkan pengempuk yang mungkin saja bisa menyingkat proses memasak. Padahal, tips mengempukkan daging ini sudah umum diketahui orang; enzim pepaya bisa melunakkan daging dengan cepat dan tidak mengubah rasa.

Lain kali saat pergi ke supermarket Food Hall, saya harus ingat membeli sebotol pengempuk daging lagi. Bismillah. Semoga saja tidak lupa. Karena masih ada beberapa kilo daging di dalam pendingin yang menunggu untuk dimasak. Jujur, saya pribadi tidak terlalu suka mengonsumsi daging. Tapi, bila melihat orang lain menikmati hasil masakan saya, saya merasa sangat-sangat bahagia.

Jadi... ingat-ingat lagi ya: pengempuk daging...! Jangan lupa!

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com