13 Nov 2017

Mengenalkan Si Gadis Kecil Pada Menstruasi

Gadis Kecil

Ketika seorang anak perempuan beranjak besar, orangtua sebaiknya mulai mengenalkan pada periode-periode tumbuh kembangnya serta apa-apa saja yang mungkin akan terjadi pada fisik dan dirinya. Tentunya pembahasan mengenai hal itu disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan anak, serta disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Salah satu yang penting adalah mengenalkan si gadis kecil pada menstruasi. 

Orangtua (khususnya Ibu) umumnya memiliki respon berbeda-beda saat harus mengenalkan gadis kecilnya tentang menstruasi. Ada orangtua yang bersikap cuek dan cenderung enggan mengenalkan anak perempuannya tentang menstruasi, namun ada pula orangtua yang justru bersikap berlebihan dan over protektif akan hal tersebut. Bagaimana sebaiknya sikap orangtua (Ibu) dalam mengenalkan anak gadisnya tentang menstruasi? 

Dari apa yang saya alami sendiri dan pelajari (baik dari cerita-cerita kenalan, sumber bacaan, maupun pembahasan tumbuh kembang anak), saya menyimpulkan bahwa orangtua (Ibu) sebaiknya mengenalkan anak tentang menstruasi jauh-jauh hari sebelum tiba masanya dengan sikap yang wajar dan tidak berlebihan. Mengapa anak perlu mengenal tentang menstruasi jauh sebelum mengalaminya pertama kali? Hal ini agar ia tidak mengalami serangan panik atau takut saat masa menstruasinya tiba. 

Beberapa anak mungkin mengalami mens pertama ketika tidur di malam hari dan terkejut saat di pagi hari mendapati bercak darah di celana dalamnya. Ada pula yang mengalami saat tengah belajar di sekolah. Respon mereka pun beragam; anak yang mens pertamanya saat ia berada di rumah umumnya langsung bertanya kepada orangtua apa yang terjadi pada dirinya. Namun bila hal itu terjadi saat di sekolah, bisa jadi ia menarik diri karena rasa malu dan berbeda. 

Orangtua (Ibu) bisa mengenalkan anak tentang menstruasi dimulai dari sejak anak berusia 8 atau 9 tahun. Di usia tersebut, umumnya anak sudah duduk di kelas 4 atau 5 SD. Bagi mereka yang beragama Islam, anak dapat dikenalkan tentang menstruasi saat Ibu tengah 'libur shalat' dan 'libur puasa'. Di kedua masa tersebut, saat anak bertanya mengapa ibunya tidak shalat dan puasa, Ibu bisa menerangkan bahwa saat itu Ibu tengah mengalami menstruasi atau keluarnya darah dari dalam tubuh yang membuat seorang perempuan tidak boleh shalat atau puasa. 

Bila anak bertanya mengapa hal itu terjadi, cukup diberi jawaban sederhana bahwa itu adalah proses yang akan dilalui oleh semua perempuan yang sehat dan sudah dewasa. Jangan lupa untuk menambahkan bahwa kelak suatu saat nanti si anak pun akan mengalami proses yang sama. Biasanya, anak sudah cukup puas dengan jawaban tersebut. Ia akan belajar untuk mengenali masa-masa di mana ibunya boleh tidak shalat atau puasa, yaitu di masa menstruasi. 

Seiring berganti waktu, orangtua (Ibu) bisa menambah pengetahuan anak agar semakin siap menghadapi periode menstruasinya yang pertama sendiri. Hal yang harus diketahui anak adalah perubahan yang ada di dirinya seiring bertambahnya umur, hubungan dari perubahan tubuh tersebut dengan menstruasi pertama, hingga apa yang harus dilakukan bila ia mengalami menstruasi. 

Umumnya, menjelang menstruasi pertama (usia 9 atau 10 tahun), anak akan mengalami rasa tidak nyaman di dirinya mulai dari kram perut, sakit pinggang belakang, pusing, mual, bahkan mungkin saja reaksi alergi. Orangtua (Ibu) bisa menanyakan pada anak apakah ia pernah mengalami gejala-gejala yang sama. Bila anak menjawab pernah, maka orangtua (Ibu) dapat menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena tubuh tengah menyiapkan diri meluruhkan sebagian dinding rahim dalam bentuk keluarnya darah menstruasi. Bila anak menjawab belum pernah, orangtua (Ibu) dapat menjelaskan bahwa meskipun gejala tersebut tidak terjadi pada semua orang, namun pada sebagian perempuan hal itu terjadi sebagai tanda tubuh tengah menyiapkan terjadinya menstruasi. Namun, anak tidak perlu menjadi panik atau takut karena hal tersebut wajar terjadi selama tidak di luar kenormalan (sakit berlebihan hingga pingsan dll). 

Di tahap ini, anak mungkin sudah akan lebih tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai menstruasi. Ia mungkin bertanya apa yang harus dilakukan bila mengalami gejala-gejala tersebut. Orangtua (Ibu) bisa membagi tips untuk mengatasi hal tersebut mulai dari meminum obat atau jamu, menggunakan minyak penghangat tubuh, atau melakukan olah raga tertentu yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. 

Orangtua (Ibu) juga sebaiknya mulai mengenalkan anak tentang pembalut dan fungsinya. Saat tengah berbelanja di supermarket atau mall, ajak anak untuk menemani Ibu membeli pembalut dan jangan canggung bila anak bertanya apa kegunaannya. Ibu cukup menjelaskan dengan singkat bahwa pembalut memiliki fungsi mencegah darah menetes atau mengotori pakaian. Janjikan anak bahwa bila saatnya anak telah benar-benar mengalami menstruasi, Ibu akan menjelaskan lebih detil bagaimana cara memakai dan membersihkannya. Jawaban ini cukup bagi anak dan dapat mengatasi rasa khawatirnya akan hal yang belum ia ketahui sebelumnya. 

Semua tahap mengenalkan anak pada menstruasi sebaiknya dilakukan dengan cara yang informatif dan menyenangkan. Jangan enggan memberi penjelasan saat anak bertanya mengenai menstruasi. Jangan pula bersikap berlebihan sehingga anak merasa hal itu akan menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Beri penjelasan pada anak bahwa menstruasi adalah tanda tubuh yang berkembang sehat dan anak tidak perlu merasa malu atau rendah diri karena mengalami menstruasi. Selain itu, yakinkan anak bahwa orangtua (Ibu) akan selalu mendampingi saat menghadapi dan menjalani menstruasinya; mulai dari mengatasi gejala-gejala pre menstruasi hingga berakhir masa menstruasinya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com