3 Feb 2019

Ketika Penulis Harus Membayar

Menulis

Saya baru tahu ada kondisi ketika penulis harus membayar penerbit. Yaitu, ketika penulis harus mengembalikan uang muka yang mereka terima karena gagalnya target penjualan buku.

Ceritanya saya menonton film 'Serialized' yang berkisah tentang seorang penulis cerita thriller, yang tulisannya digunakan oleh seseorang untuk membuat pembunuhan berseri. Yang menarik, di bagian depan film ini, digambarkan percakapan antara penulis tersebut dengan penerbit yang menaunginya. Pihak penerbit memutuskan untuk mengeluarkan sang penulis sekaligus menagih penalti pembayaran karena bukunya tidak memenuhi target penjualan. Padahal, penulis tersebut sebelumnya telah membayar sejumlah uang untuk bisa menerbitkan buku di sana.

Seketika saya teringat akan pengalaman saya sendiri yang pernah coba-coba melamar jadi penulis di salah satu penerbit buku di luar negeri (entah Singapura atau Malaysia, saya lupa). Awalnya, saya nekat mengirimkan formulir pendaftaran sebagai penulis karena terinspirasi dari beberapa penulis Indonesia yang karyanya diterbitkan oleh penerbit di luar negeri. Saya pikir saya pun bisa menjadi penulis di penerbit luar negeri kalau caranya saja mudah; tinggal mengirimkan formulir dan selanjutnya menunggu dihubungi untuk mengirimkan karya.

Ternyata, saya baru tahu kemudian bahwa penerbit tersebut memiliki platform kerja sama penerbit - penulis seperti yang saya ceritakan di awal. Jadi, agar bisa diterbitkan karyanya di penerbit tersebut (yang kebetulan sekali memang sebuah penerbit yang sudah terkenal), penulis harus membayar uang tertentu. Saya tidak terlalu paham apakah uang tersebut berfungsi sebagai apa; apakah sebagai tanda keseriusan penulis

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com