2 Mar 2019

Coba Membuat Jamu Kunyit Asam

Kunyit Asem

Siang ini saya coba membuat jamu kunyit asam lagi, seperti beberapa hari terakhir. Biasanya sih, saya membuat tanpa menghitung berapa jumlah bahan-bahan yang digunakan alias seketemu dan 'secemplungnya' aja ke dalam panci. Tapi siang ini saya coba untuk menghitung berapa jumlah bahan yang saya pakai dan mencatatnya. Hitung-hitung untuk memudahkan saya bila ingin membuatnya lagi.

Jadi, jamu kunyit asam yang saya buat menggunakan bahan-bahan sebagai berikut :

  • Kunyit kupas 60 gr --> 50 gr
  • Jahe kupas 26 gr --> 30 gr
  • Asam 10 gr --> 8 gr
  • Gula aren 42 gr --> 45 gr
  • Air 2 liter

Kunyit dan jahe digeprek kasar kemudian direbus bersama asam dan gula aren sampai airnya tersisa separuh. Jamu ini bisa disimpan di kulkas bersama ampasnya dan direbus kembali dengan tambahan air yang baru.

Untuk jumlah bahannya, saya tuliskan jumlah yang saya pakai dan yang saya sarankan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya menggunakan bahan-bahan tersebut 'seketemunya' saja yang ada di dapur. Ternyata, setelah saya cicipi, jamunya tidak terlalu asam dan manis. Bahkan, rasa manisnya terasa sangat samar dibandingkan dengan rasa kunyitnya yang sedikit agak mendominasi.

Lain waktu, mungkin saya hanya akan mengurangi jumlah kunyit yang kunyit seberat 50 gr saja. Jahenya sudah cukup terasa hangat saat saya cicipi, setelah direbus hingga airnya berkurang separuhnya hangatnya semakin terasa.

Kenapa saya menggunakan jahe di dalam jamu kunyit asam ini? Jahe saya gunakan tidak terlalu banyak jumlahnya, hanya untuk menghangatkan badan ketika jamu diminum. Selain itu, rasa jahe juga berfungsi untuk sedikit mengurasi bau kunyit yang berlebihan. Ini yang membedakan jamu yang saya buat dengan kunyit asam lain yang biasa dijual di tukang jamu.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com