Masa Kecil |
Childhood Emotional Neglect is parent’s failure to respond enough to a child’s emotional needs. Emotional nglect is, in some ways, the opposite of mistreatment and abuse. Whereas mistreatment and abuse are parental acts, Emotional Neglect is a parent’s failure to act. It’s a failure to notice, attend to, or respond appropriately to a child’s feelings.
Because it’s an act of omission, it’s not visible, noticeable or memorable. Emotional neglect is the white space in the family picture; the background rather than the foreground. It is insidious and overlooked while it does its silent damage to people’s lives.
Children who are emotionally neglected then grow up to have a particular set of struggles. Because their emotions were not validated as children, they may have difficulty knowing and trusting their own emotions as adults. They may have difficulty understanding their own feelings, as well as others’.
Because an important part of themselves (their emotional self) has been denied, they may find themselves feeling disconnected, unfulfilled or empty. They may have difficulty trusting or relying upon others. Many describe feeling that they are different from other people; like something is wrong with them, but they’re not sure what it is.
Terjemahan lepas :
Pengabaian Emosional pada Masa Kecil adalah kegagalan orang tua dalam memberikan respons yang cukup terhadap kebutuhan emosional anak. Pengabaian emosional, dalam beberapa hal, merupakan kebalikan dari penganiayaan dan kekerasan. Jika penganiayaan dan kekerasan adalah tindakan orang tua, maka Pengabaian Emosional adalah kegagalan orang tua dalam bertindak. Ini adalah kegagalan dalam memerhatikan, memperhatikan, atau merespons perasaan anak dengan tepat.
Karena ini merupakan tindakan kelalaian, maka hal ini tidak terlihat, tidak terlihat, atau mudah diingat. Pengabaian emosional adalah ruang kosong dalam foto keluarga; latar belakang, bukan latar depan. Hal ini berbahaya dan cenderung diabaikan karena menimbulkan kerusakan secara diam-diam pada kehidupan orang-orang.
Anak-anak yang diabaikan secara emosional kemudian tumbuh dengan serangkaian perjuangan tertentu. Karena emosi mereka tidak divalidasi saat masih anak-anak, mereka mungkin kesulitan mengetahui dan memercayai emosi mereka sendiri saat dewasa. Mereka mungkin mengalami kesulitan memahami perasaan mereka sendiri, dan juga perasaan orang lain.
Karena bagian penting dari diri mereka (diri emosional mereka) telah ditolak, mereka mungkin merasa terputus, tidak terpenuhi, atau hampa. Mereka mungkin mengalami kesulitan memercayai atau mengandalkan orang lain. Banyak yang menggambarkan perasaan bahwa mereka berbeda dari orang lain; sepertinya ada sesuatu yang salah dengan mereka, tapi mereka tidak yakin apa itu.
0 komentar:
Posting Komentar