26 Mar 2020

Mengenal Nilai ACE Demi Masa Depan Anak

Anak Mengalami Trauma

Sebagai orangtua, hal yang paling tidak saya inginkan adalah meninggalkan dunia tanpa bekal yang memadai untuk anak. Bekal yang saya maksud di sini bukan sekedar harta benda namun yang lebih utama iman, ilmu, keahlian, dan tubuh yang sehat jiwa dan raganya.

Raga yang sehat dapat dipupuk dengan sejak kecil mengajar anak untuk mengenali tubuhnya dan menjaga kesehatan. Orangtua dapat mengajak anak untuk berlatih olah raga, memberi makanan bergizi, serta menciptakan lingkungan tinggal yang bersih dan sehat agar anak dapat tumbuh dengan baik. Apabila terus dijaga, anak akan memiliki bekal tubuh yang bugar dan sehat hingga ia dewasa bahkan ketika sudah tua sekalipun.

Seringkali, sebagai orangtua bila kita membicarakan kesehatan tubuh anak, maka fokus kita adalah pada kesehatan raganya. Padahal, yang tidak kalah penting juga adalah kesehatan jiwa anak. Anak sangat perlu memiliki jiwa yang sehat sebagai bekal hidupnya. Karena menurut berbagai penelitian dan psikologi modern, jiwa yang sehat akan membuat tubuh terhindar dari berbagai macam resiko kesehatan fisik. Bila orangtua dapat menjaga kesehatan jiwa anak sejak kecil, dapat dikatakan ia telah membekali anak dengan jaminan kesehatan di masa dewasa.

Penelitian Nilai ACE oleh CDC dan Klinik Kaiser Permanente

Dari Wikipedia, Adverse Childhood Experiences Study, Penelitian Adverse Childhood Experiences (ACE) adalah studi penelitian yang dilakukan oleh organisasi pemeliharaan kesehatan AS Kaiser Permanente dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Dalam penelitian antara tahun 1995 - 1997 tersebut, Peserta direkrut dan dipelajari kesehatannya dalam jangka waktu yang lama, sehingga didapatkan nilai ACE dari kumpulan data yang telah didapatkan.

Secara singkat, nilai ACE (Adverse Childhood Experiences) adalah sebuah skor yang digunakan untuk mengukur paparan anak terhadap pengalaman-pengalaman buruk atau traumatis selama masa kanak-kanak. Skor ini didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan tentang pengalaman anak terkait kekerasan, pelecehan, atau ketidakstabilan keluarga yang dialami sejak lahir hingga usia 18 tahun.

Penelitian awal dan selanjutnya menemukan hubungan antara nilai ACE dan kesehatan anak. Semakin tinggi nilai ACE, semakin besar risiko anak mengalami berbagai masalah kesehatan dan gangguan perilaku di masa dewasa. Beberapa contoh masalah kesehatan yang dapat terkait dengan nilai ACE tinggi termasuk:

Gangguan Kesehatan Mental: 

Anak dengan nilai ACE yang tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma di masa dewasa.

Gangguan Fisik

Anak dengan nilai ACE tinggi juga dapat mengalami masalah fisik seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan autoimun di kemudian hari.

Penyalahgunaan Zat

Individu yang memiliki nilai ACE tinggi cenderung lebih berisiko menggunakan dan menjadi kecanduan alkohol, narkoba, atau obat-obatan terlarang di masa dewasa.

Hubungan Sosial

Anak dengan nilai ACE tinggi dapat mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat.

Kecenderungan Berisiko Tinggi

Anak dengan nilai ACE tinggi cenderung menghadapi kesulitan dalam mengelola emosi mereka dan dapat terlibat dalam perilaku berisiko tinggi seperti kekerasan, kecelakaan, dan perilaku seksual yang berbahaya.

Memang benar bahwa nilai ACE bukan satu-satnya faktor yang mempengaruhi kesehatan anak di masa dewasa; faktor lain seperti lingkungan sosial, dukungan keluarga, dan akses terhadap perawatan kesehatan juga dapat memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan anak. Akan tetapi, sangat penting bagi orang tua, pendidik, dan tenaga medis untuk sesegera mungkin mengenali dampak nilai ACE pada anak-anak dan memberikan dukungan yang tepat untuk membantu mengatasi trauma mereka.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Komunitas


Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com