23 Mar 2021

Saya Seorang ENFP!

Kreatifitas

Saya sedang mempelajari tipe kepribadian berdasarkan tes MBTI dan mendapati bahwa saya memiliki tipe kepribadian : ENFP (extrovert intuitive, introvert feeling, perceiver)! Dan sebagaimana halnya seorang ENFP, saya lebih nyaman untuk mempelajari sendiri kriteria-kriteria yang ada di hasil tes tersebut dibandingkan mengambil tesnya berkali-kali dengan resiko salah hasil dan persepsi penilainya.

Tes Kepribadian MBTI

"The Myers–Briggs Type Indicator (MBTI) is an introspective self-report questionnaire indicating differing psychological preferences in how people perceive the world and make decisions.The test attempts to assign four categories: introversion or extraversion, sensing or intuition, thinking or feeling, judging or perceiving. One letter from each category is taken to produce a four-letter test result, like "INFJ" or "ENFP"."

Terjemahannya : MBTI adalah kuesioner laporan diri yang introspektif yang menunjukkan preferensi psikologis yang berbeda dalam cara manusia memandang dunia dan membuat keputusan. Tes ini mencoba untuk menetapkan empat kategori: introversi atau ekstraversi, penginderaan atau intuisi, pemikiran atau perasaan, menilai atau mempersepsikan. Satu huruf dari setiap kategori diambil untuk menghasilkan hasil tes empat huruf, seperti "INFJ" atau "ENFP".

Lebih lanjut penjelasannya di Wikipedia.

Sebenarnya, bisa saja saya mengikuti tes MBTI baik secara online maupun dengan ahlinya. Namun, saya meyakini bahwa apapun hasilnya pasti dipengaruhi oleh persepi si pemberi tes ataupun kondisi jiwa saya ketika sedang melakukan tes. Itulah makanya, banyak orang yang mengambil tes ini beberapa kali berkata bahwa hasil tes mereka berubah-ubah. Hal yang wajar, karena kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang dialami bisa jadi berbeda saat melakukan tes.

Karena itu saya memilih untuk mempelajari dulu mengenai pemahaman extroversy-introversy yang dimaksud oleh Carl Jung, Bapaknya Psikologi. Kemudian, saya pelajari tentang dua respon manusia saat mengambil informasi (pengetahuan) yaitu Feeling dan Sensing dan dua respon manusia saat mengambil tindakan yaitu Thinking dan Judging. Lebih lanjut tentang istilah-istilah ini akan saya jelaskan di post lain.

Yang tidak kalah penting, saya juga melihat ke diri saya sendiri. Saya pelajari apa-apa saja karakteristik, sikap, perilaku, dan nilai yang konsisten dan tidak berubah sejak saya kecil hingga dewasa. Kemudian, saya membandingkan semua itu dengan pengalaman mereka yang juga sama-sama memiliki tipe kepribadian ENFP. Hasilnya... saya 100% ENFP dan saya sangat yakin itu.

Dari berbagai sumber yang saya baca, kepribadian ENFP dicirikan dengan rasa ingin tahu yang besar, berwawasan luas, memiliki optimisme tinggi, berani mengambil tindakan, dapat melihat potensi positif pada diri orang lain, namun memiliki kekurangan sulit untuk fokus, kurang ambisius meraih pencapaian tertentu, dan seringkali jatuh dalam stres.

But, hey, at least I know who I am!

Saya senang karena jadi lebih mengenali diri saya sendiri. Bagi saya hal ini sangat penting, karena seumur hidup saya tidak ada seorang pun yang membimbing bisa untuk bisa mengenali diri saya sendiri.

Saya juga jadi paham kenapa saya melakukan apa yang saya lakukan secara konsisten sejak kecil hingga dewasa; di antaranya adalah belajar. Saya sangat senang mempelajari hal-hal baru tentang apapun: alam, politik, kebudayaan, teknologi, film, negara, psikologi, dll. Saya banyak belajar dengan membaca buku, artikel di internet, mendengarkan dan menonton video/ film dokumenter, lalu coba mempraktekkan apa yang sudah saya pelajari baik ke diri sendiri maupun dalam bentuk karya (craft/ tanaman).

Rasa ingin tahu yang besar itu adalah keunggulan utama yang dimiliki oleh tipe kepribadian ENFP, yaitu Extrovert Intuitive. Artinya, memiliki dorongan untuk selalu mengetahui lebih dalam apa-apa saja yang ada di luar diri seseorang, dan mencari hubungan serta kemungkinan dari hal yang diketahui tersebut. Dari dorongan itulah kemudian muncul ide, inovasi, gagasan, yang membuat orang dengan kepribadian ini sering juga disebut Champion, Innovator, atau campaigner karena memiliki gagasan segar dan tidak takut memulainya.

Saya rasa, sudah sepatutnya seseorang mengenali dirinya sendiri dengan sangat baik. Karena, dengan demikian ia akan bisa menerima kelebihan dan kekurangannya, serta mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Hal itu juga akan membantunya menjalani hidup dengan lebih baik, optimis, serta tidak melulu memandang negatif pada dirinya sendiri, yang seringkali justru merupakan hasil proyeksi orang lain pada dirinya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com