Introvert |
Pernah saya mendengar seorang ustadz yang berkata di televisi bahwa sebaiknya seseorang jangan menjadi introvert, karena akan membuat depresi berkepanjangan dan lama-kelamaan menyebabkan jadi sakit jiwa. Wah, wah, saya baru dengar akan hal itu. Tidak ada yang salah dengan menjadi seorang introvert!
Introvert adalah sifat atau pribadi seseorang yang lebih menyukai ketenangan daripada keramaian. Namun, bukan berarti seorang introvert akan mengurung diri dan depresi, lalu lama-lama gila karena kesendiriannya. Seorang introvert tidak selalu sendirian seumur hidupnya; ada kalanya ia bertemu dengan orang lain, berinteraksi dengan lingkungan dan tempat kerjanya, namun mendapatkan kenyamanan lebih dari saat ia sendiri dibandingkan saat bersama orang lain.
Apakah seseorang bisa memilih menjadi introvert?
Saya rasa tidak, karena kepribadian itu adalah bagian dari dirinya. Seseorang bisa 'tampak' seperti ekstrovert; gembira saat ada di tengah-tengah banyak orang, menikmati keramaian, namun pada akhirnya akan merasa lelah dan tidak nyaman.
Seperti dulu saat saya masih kuliah, saya aktif mengikuti berbagai macam kegiatan di dalam dan luar kampus. Hari-hari saya dilewati dengan interaksi dengan teman-teman sekampus. Namun, seringkali saya merasa seperti tengah memakai topeng saat berada di tengah banyak orang. Hanya ketika saya berada di dalam kamar kos, membaca buku cerita favorit saya atau bahkan menulis cerpen dan novel, saya merasakan diri saya sendiri seutuhnya. Saat sedang sendiri itulah saya merasa tenaga saya seperti di'charge'. Ide-ide bermunculan, kreatifitas berkembang, seperti itulah.
Lalu, bagaimana mungkin seorang introvert disebut memiliki kecenderungan depresi dan gila?
Memang benar orang depresi dengan introvert sama-sama senang menyendiri. Akan tetapi, orang yang depresi menyendiri karena merasakan beban psikologis yang berat sedangkan introvert justru bersenang-senang dalam kesendiriannya. Lebih jauh, seorang introvert bisa saja gila kalau terus dipaksa hidup sebagai seorang ekstrovert sebagaimana seorang ekstrovert bisa gila kalau dipaksa jauh dari keramaian.
Jadi kesimpulannya, untuk Bapak ustadz yang terhormat, janganlah menyampaikan sesuatu tanpa pengetahuan yang memadai. Anda ditonton dan didengar oleh banyak orang. Apa yang Anda katakan diamini dan diteladani oleh pengikut Anda. Janganlah salah menyampaikan tentang kepribadian yang bernama introvert ini. Karena pribadi ini bukan keribadian orang tidak waras, apalagi melanggar aturan agama.
0 komentar:
Posting Komentar