12 Feb 2024

Cerita Pendek : Mengejar Pelangi

 

Pelangi

Di sebuah desa kecil yang terletak di tengah perbukitan hijau, tinggalah seorang anak laki-laki bernama Adi. Adi adalah seorang anak yang penuh semangat dan penuh impian. Setiap kali hujan turun, dia selalu berlari ke luar rumahnya untuk mengejar pelangi.

"Hai, Adi! Apa yang kau lakukan di sana?" tanya ibunya sambil tersenyum melihat anaknya yang sedang berlari-lari di halaman.

"Aku mengejar pelangi, Bu! Aku ingin menangkapnya," jawab Adi sambil terengah-engah mengejar pelangi yang semakin memudar di langit.

Ibunya hanya tertawa kecil melihat kegigihan Adi. Baginya, melihat anaknya bersemangat mengejar sesuatu begitu indah. Namun, dibalik semangatnya itu, ibu Adi juga tahu bahwa pelangi adalah simbol dari impian-impian yang tak terjangkau.

Setiap kali Adi mengejar pelangi, ibunya selalu mengingatkannya, "Adi, pelangi itu bagai impian. Kadang kita mengincarnya, namun seringkali ia hanya ada sebagai gambaran keindahan yang tak tercapai. Namun, bukan berarti impianmu tidak bisa dikejar."

Adi terdiam mendengar kata-kata ibunya. Ia mengerti bahwa ibunya ingin memberinya pesan bahwa meski pelangi terkadang sulit untuk ditangkap, impian masih layak untuk diperjuangkan.

Waktu berlalu, Adi tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan berbakat. Namun, di sudut hatinya, cita-cita untuk mengejar pelangi masih menyala. Setiap kali dia melihat pelangi di langit, dia selalu teringat akan pesan ibunya. Dia tidak lagi berlari mengejar pelangi secara fisik, tapi dia berlari mengejar impian-impian yang ada di dalam hatinya.

Adi belajar keras, berusaha sekuat tenaga untuk meraih mimpi-mimpinya. Dia tidak pernah menyerah meski rintangan datang silih berganti. Terkadang, seperti pelangi yang hanya tampak sebentar, impian-impian itu juga tampak kabur di kejauhan. Namun, Adi tidak patah semangat. Dia terus berusaha, terus mengejar.

Akhirnya, satu per satu impian Adi mulai tercapai. Dia berhasil meraih gelar sarjana, mendirikan usaha kecil sendiri, dan membantu orang-orang di desanya. Meski belum sempurna, namun hidupnya telah berwarna seperti pelangi.

Suatu hari, ketika langit terbentang luas, Adi melihat pelangi di langit. Dia tersenyum, karena kali ini, dia tidak lagi merasa perlu mengejarnya. Karena sekarang, dia tahu bahwa pelangi itu adalah bagian dari dirinya sendiri. Dan impian-impian yang pernah ia kejar telah menjadi warna-warna dalam hidupnya.

Dalam hatinya, Adi bersyukur kepada ibunya yang telah memberinya pelajaran berharga tentang arti mengejar pelangi. Karena dari pesan itulah, dia belajar bahwa impian itu layak untuk dikejar, meski kadang sulit dicapai. Dan betapa indahnya hidup, ketika kita tidak hanya mengejar pelangi, tetapi juga memperjuangkan impian kita.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kenalan

Foto saya
Blog tentang ngobrol, crafting, keluarga, pengembangan diri, masak-masak.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com