Tuntas Mengikuti Workshop Hipnoterapi |
Tanggal 16 - 17 November lalu, saya mengikuti workshop/ pelatihan menjadi hipnotis/ hipnoterapis selama 2 hari di Fave Hotel Depok. Workshop ini diisi oleh coach Ronald L. Gultom dan diikuti oleh 3 orang peserta. Ya, pesertanya hanya 3 orang! Namun demikian, coach Ronald tetap bersedia mengajar dan waktu dua hari benar-benar full diisi oleh pengajaran dan praktek mulai jam 09.00 hingga 17.00.
Saya sendiri sejak beberapa tahun terakhir mendalami isu kesehatan mental dan terapi penyembuhan trauma. Sejak merasakan hipnoterapi pertama kali oleh seorang psikolog di RS Hermina, saya pelan-pelan jadi tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya hipnoterapi itu dan bagaimana hubungannya dengan penyembuhan trauma. Di workshop itulah saya akhirnya bisa mendapatkan jawabannya.
Ternyata, hipnoterapi yang ilmu dasarnya adalah hipnosis, sudah dipakai oleh para 'penyembuh' di dunia luar sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan, ribuan tahun yang lalu pun prinsip-prinsip hipnosis sudah dipakai pemuka agama pada ritual-ritual penyembuhan. Kini dengan kemajuan jaman dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, hipnoterapi menjadi salah satu bagian dalam dunia kesehatan. Di dunia kesehatan mental, hipnoterapi menjadi salah satu pendukung selain terapi-terapi kesehatan mental konvensional seperti CBT, DBT, EMDR, Talk Therapy, dll. Saya yang bukan dokter kesehatan jiwa atau psikolog, merasa sangat terbantu karena hipnoterapi membuka peluang bagi saya untuk mengambil bagian (meskipun kecil) dari upaya penyembuhan trauma. Setidaknya bagi diri saya sendiri dan keluarga, akan lebih baik lagi bisa berkontribusi lebih besar pada orang lain juga.
Kembali ke workshop hipnoterapi 2 hari tersebut, setelah tuntas mengikutinya saya mendapatkan gelar non akademis C.H. (Certified Hypnotists) dan C.Ht. (Certified Hypnoterapist). Saya sudah bisa melakukan hipnotis berdasarkan bekal ilmu yang saya dapatkan, dan memanfaatkannya untuk beberapa terapi ringan.
Saya sudah mencoba mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dengan membantu Ayah dan Aini mengatasi permasalahan mental yang mereka alami saat ini. Ayah yang kecewa dengan hasil pertandingan bola antara Indonesia dan Jepang mengalami cemas dan gelisah selama berjam-jam sesudahnya. Saya sudah bisa membantu agar hatinya damai dan bisa menerima kekalahan tersebut. Aini sendiri saya bantu dengan terapi ringan untuk mengatasi kesedihan akibat kesulitan beradaptasi dengan lingkungan dan gaya pengajaran baru di kampus.
Saya tahu apa yang saya lakukan bisa jadi belum 100% efektif karena metode hipnoterapi sendiri sangat banyak. Tapi setidaknya, saya senang melihat Ayah dan Aini bisa kembali fokus dan semangat menjalani rutinitasnya sehari-hari. Bahwa mungkin saja mereka kembali down beberapa hari ke depan karena tantangan yang dihadapi di luar rumah, itu sangat wajar. Sebagai individu dan mahluk sosial, pasti akan selalu ada tantangan yang dihadapi dalam hidup. Setidaknya, saya berharap hipnoterapi bisa membantu mereka agar merespon dengan lebih baik dan efektif. Tidak reaktif, apalagi tanpa perhitungan.
Dengan pertimbangan itu juga, insya Allah saya akan segera mengikuti workshop selanjutnya agar bisa lulus sebagai Certified Professional Hypnoterapist (C.P.Ht). Setelah mendapatkan gelar ini, saya bisa mengikuti ujian kelayakan agar dapat bekerja sebagai hipnoterapis profesional dan membantu lebih banyak lagi orang. Kenapa? Karena, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya sangat ingin bisa berkontribusi dalam penyembuhan trauma. Alasannya akan saya tulis di artikel yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar